Rabu, 03 Juli 2013

Tugas 2 EFK Akasius Akang, Ilmu Administrasi Negara

http://sugengrusmiwari.blogspot.com/2013/06/tugas-2-etika-dan-filsafat-kepemimpinan.html

Tugas 2 ini diemailkan pada sugengrusmiwari@yahoo.co.id , serta dimasukkan pada blog-nya masing-masing mahasiswa.

Nama Akasius Akang
NIM 2011210005
No.Hp 089629124622
STEREOTIP DALAM ETIKA DAN FILSAFAT KEPEMIMPINAN
Pengertian Stereotip
Stereotip, adalah pemahaman yang terjebak pada anekdut (overgeneralisasi  dengan prasangka budaya) manusia menilai orang lain, atau sejenisnya.
Contoh:
1. Mahasiswa dipersepsikan oleh orang awam adalah manusia yang cerdik pandai.
2. Orang Solo dipersepsikan orang yang halus, lemah lembut.
3. Orang Indonesia adalah orang yang ramah, sopan dan santun.
4. Orang barat tidak sopan pakaian minim.
5. Dst.
Tugas !:
Mengadopsi dari pendapat Immanuel Kant, pembahasan filsafat dinyatakan dalam 3 pertanyaan:
1. Apakah yang dapat saya ketahui ?
Yang dapat saya ketahui, dari stereotip dan contohnya diatas yaitu terlihat bahwa ternyata orang menilai orang lain itu hanya melihat dari luarnya saja atau dapat dikatakan dari kebiasaanya atau budayanya, tetapi tidak melihat lebih jauh seperti apa kenyataan atau kebenarannya. Mahasiswa dipersepsikan oleh orang awam adalah manusia yang cerdik dan pandai, pada hal menurut saya, belum tentu atau tidak semua mahasiswa itu cerdik dan pandai. Orang solo juga belum tentu semuanya halus, lemah dan lembut. Orang Indonesia belum tentu semuanya ramah, sopan, dan santun. Dan orang barat juga belum tentu tidak sopan menurut mereka kalau berpakaian minim.
2. Apa yang harus saya lakukan ?
Yang dapat saya lakukan, disini kapasitas saya sebagai mahasiswa tentu perlu melakukan sesuatu dalam menilai orang lain, terutama mahasiswa itu sendiri, ternyata persepsi saya berbeda dengan contoh persepsi diatas yag mengatakan bahwa Mahasiswa dipersepsikan oleh orang awam adalah manusia yang cerdik pandai. Dalam hal ini yang saya lakukan adalah harus melihat lebih jauh /lebih dalam, melihat kenyataan –kenyataan yang ada, memang benar bahwa ada mahasiswa tertentu yang cerdik pandai, tetapi ada juga yang bahkan masih belum bisa dikatakan cerdik pandai. jadi tidak semua mahasiswa itu cerdik pandai. kemudian yang perlu dilakukan apabila posisi saya sebagai mahasiswa adalah harus benar-benar menjadi mahasiswa yang cerdik pandai, menguasai dengan baik kompetensi yang saya pelajari.
3. Apa yang bisa kita harapkan ?
Setelah saya mengetahui, kemudian saya melakukan dan selanjutnya adalah yang bisa diharapkan yaitu tidak mudah berpersepsi terhadap apa yang dilihat dari luar saja tanpa melihat lebih jauh /mendalam. Sehingga dengan demikian, harapannya adalah supaya menjadi seorang pemimpin tidak selalu salah dalam berpersepsi, karena salah persepsi juga mempengaruhi pikiran seorang pemimpin yang barang tentu akan berpengaruh pada setiap keputusan-keputusan yang dibuat, kepemimpinannya, serta pada organisasi yang dipimpinnya. Jadi, yang diharapkan adalah jangan salah persepsi, karena akan menimbulkan patologi dalam organisasi.

Tugas 1, Etika dan Filsafat Kepemimpinan 2013


Tugas 1, Etika dan Filsafat Kepemimpinan
Nama Akasius Akang
NIM 2011210005
No.Hp 089629124622
Unsur-unsur Pokok Dalam Etika meliputi:
a. Kebebasan,
b. Tanggung  jawab,
c. Hati nurani
d. Prinsip-prinsip moral dasar. 
Sumber: Muhamad Mufid, Etika dan Filsafat Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2010, hlm. 173-181.
Pertanyaan / Tugas 1:
Berikan analisis  singkat  unsur-unsur:  a, b, dan c, bila dihubungkan dengan penyiapan diri anda sebagai administrator publik dalam kapasitas  agent of change and development
a. Kebebasan,Hati nurani, Tanggungjawab dan prinsip-prinsip moral dasar. Jika dihubungkan dengan penyiapan diri saya sebagai administrator public dalam kapasitas agent of change and development kebebasan merupakan Keleluasaan untuk bertindak / tidak, dalam rangka melakukan perubahan dan pembangunan berdasar pilihan yang tersedia dan selalu dengan tanggung jawab sesuai dengan kapabilitas yang ada pada diri saya sebagai administrator public. Sebagai administrator public, tentu kebebasan ini bukanlah kebebasan tanpa batas yang tidak punya aturan tertentu dalam melakukan perubahan dan pembangunan, namun kebebasan disini tidak lepas dari etika seorang administrator public,  dimana seorang administrator public harus bisa membedakan mana yang mana yang baik dan mana yang buruk, benar dan mana yang salah (’the goodness or badness, the rightness or wrongness of human acts). Bertanggungjawab, sebagai administrator public dalam bertindak saya harus bertanggungjawab atas apa yang sudah saya lakukan dan yang belum saya lakukan, dalam hal ini, bertanggungjawab kepada Tuhan dan tentu bertanggungjawab kepada Public sesuai dengan ketentuan, peratuan, undang-undang, dan hukum yang berlaku. Hati nurani, sebagai administrator public, Dalam melakukan perubahan dan pembangunan, hati nurani merupakan hal yang sangat penting dalam membuat suatu keputusan atau kebijakan, karena hati nurani merupakan bisikan dari hati yang terdalam, atau bisikan dari Tuhan yang menuntun seseorang untuk selalu jujur, adil, cinta damai dan tidak pernah salah. Seorang agent of change and development, dalam melakukan perubahan dan pembangunan tentu memilki moral-moral dasar untuk mencapai atau mewujudkan hal tersebut. Morality adalah ’the goodness or badness, the rightness or wrongness of human acts. Jadi, seorang agent of change and development harus memiliki jiwa moralitas. Sebagai administrator public yang memiliki kebebasan, tanggungjawab, hati nurani, dan prinsip-prinsip moral dasar, tentu saya perlu memperhatikan hal seperti berikut:
1. Melayani Kepentingan Publik ( Serve the Public Interest )
melawan segala bentuk diskriminasi dan  pelecehan 
mengakui dan mendukung hak publik untuk mengetahui urusan public
melibatkan warga dalam pembuatan kebijakan 
2. Menghormati Konstitusi dan Hukum ( Respect the Constitution and the Law)
bekerja untuk meningkatkan dan mengubah aturan dan kebijakan yang bersifat kontraproduktif dan absolut 
menghapus diskriminasi yang tidak ada dasar hukumnya 
mempromosi prinsip2 konstitusional akan persamaan, keadilan, perwakilan, responsivitas dan proses tepat waktu dalam melindungi hak-hak warga.
3. Menampilkan Integritas Pribadi ( Demonstate Personal Integrity )
hormat pada atasan, bawahan, kolega dan public.
bertanggungjawab atas kesalahan diri sendiri.
mempertahankan kebenaran dan kejujuran serta tidak berkompromi dengan apapun demi kemajuan, kehormatan ataupun keuntungan pribadi.
4. Mempromosi Organisasi secara Etis ( Promote Ethical Organizations )
meningkatkan kapasitas organisasi lewat keterbukaan komunikasi, kreativitas, dan dedikasi.
melanjutkan kesetiaan lembaga demi kebaikan public.
membangun prosedur  untuk meningkatkan perilaku etis dan membentuk individu dan organisasi bertanggungjawab atas perilakunya.
5. Bekerja Keras Untuk  Mencapai Profesi Prima ( Strive for Professional Excellence )
Memberikan bantuan dan motivasi untuk meningkatkan kompetensi
Mendorong orang lain, selama kariernya, untuk berpartisipasi dalam aktivitas profesional dan asosiasi.

Kamis, 17 Januari 2013

UTs etika filsafat politik - Zeus Kang


1.   Jelaskan pengertian etika dan moral menurut SALOMON dan DE VOS.
SOLOMON mengemukakkan (dalam kukmurotomo, 2001,6) bahwa etika merujuk kepada dua hal:
a.       Etika berkaitan dengan disiplin ilmu yang mempelajari tentang nila-nilai yang dianut oleh manusia beserta pembenarannya dan dalam hal ini etika merupakan salah satu cabang dari filsafat.
b.      Etika merupakan pokok permasalahan didalam disiplin ilmu itu sendiri yaitu nilai-nilai yang hidup dan hukum-hukum yang mengatur tingkah laku manusia.
Moral dalam pengertiannya yang umum menaruh penekanan kepada karakter dan sifat –sifat individu yang khusus, diluar kepada ketaatan kepada peraturan. Maka moral merujuk kepada tingkah laku yang bersifat spontan seperti rasa kasih, kemurahan hati, kebesaran jiwa, dan sebaginya yang kesemuannya tidak terdapat dalam peraturan-peraturan hukum.
DE VOS ( 2002, 1) mengatakan bahwa etiak adalah ilmu pengetahuan tentang kesusilaan atau norma. Sedangkan moral adalah hal-hal yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan –tindakan yang baik sebagai kewajiban atau norma.
(sumber: Sadana, Kridawati.2010. Etika Birokrasi Dalam Pelayanan Publik.Malang:Citra.//hal.5 dan 6).
2.       Sebutkan empat teori pemikiran etika yang anda ketahui dan jelaskan masing-masing teori tersebut?
(maaf belum di isi)….hehehehehegg
3.       Apa yang anda ketahui tentang budaya birokrasi dan budaya politik. Dan apa perbedaaan keduannya?
Budaya Birokrasi:
Budaya Birokrasi merupakan cara berpikir, bertindak, kebiasaan dan adat istiadat yang dijalankan oleh aparatur birokrasi dalam menjalankan tugasnya sebagai aparatur Negara (Pegawai Negeri).
Budaya politik:
·         Sikap orientasi warga Negara terhadap system politik dan aneka ragam baginya, dan sikap terhadap peranan warga Negara di dalam system itu. (G.A. Almond dan S. Verba)
·         Sikap dan orientasi warga suatu Negara terhadap kehidupan pemerintahan Negara dan politiknya (Mochtar Masoed dan Colin MacAndrews).
Perbedaannya: b.birokrasi ;Berlangsung tanpa kehilangan identitas, sedangkan b.politik; Memelihara & mempertahankan kepercayaan & nilai yg diyakini

4.       Sebutkan model-model birokrasi yang anda ketahui dan jelaskan masing-masing model tersebut?

1.       MODEL PATRIMONIAL: warisan pola pikir, tradisi dan budaya, masa lampau-sejarah yang akan membentuk : hubungan personal, patron client (hubungan Bapak-anak buah).
2.      MODEL KEPOLITIKAN BIROKRASI/ NEO-PATRIMONIAL: bersifat birokratik dan teknokrat, bukan penguasa tunggal, pemegang kekuasaan berdasar pd kewenangan legal daripada legitimasi tradisional.
3.       MODEL BIROKRASI OTORITARIAN: dominasi politik jelas, modern, stabil. Kewenangan tertinggi pd oligarkhi / militer, pola mentalitas teknokratis, kemauan massa apatis, upaya mencapai kemajemukan, menggunakan represi, pemilihan, jaringan organisasi.
4.       MODEL HUBUNGAN PRINCIPAL & AGEN: birokrasi tergantung wakil rakyat sebagaimana ketergantungan perusahaan dengan pelanggan, wr sbg agen melayani kepentingan pemilih, memperhatikan pemilih.
5.       MODEL MAKSIMASI UTILITAS BIROKRASI: birokrasi cenderung memaksimumkan anggaran, memegang monopoli atas supply pelayanan umum, birokrasi memiliki kelebihan penguasaan informasi.
6.       MODEL KOMPETITIF BIROKRASI: saling berkompetisi sesama supaya dapat terlaksana; kepercayaan, perilaku selektif, kompetisi atas pekerjaan dan territorial.



5.       Etika Dalam administrasi public merupakan atruan atau standar pengelolaan yang merupakan arahan moral bagi administrator public dalam melaksanakan tugasnya dalam melayani masyarakat. Jelaskan bagaimana pendapat saudara tentang pernyataan tersebut diatas.










6.       Sebut dan jelaskan enam dari sepuluh sumber dan penerpaan etika yang anda ketahui.
A.      Sumber etika
1.       Tradisi :adat kebiasaan turun-temurun (dr nenek moyang) yg masih dijalankan dl masyarakat; 2 penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yg telah ada merupakan yg paling baik dan benar
2.       Agama: ajaran, sistem yg mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kpd Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yg berhubungan dng pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya
3.       Filsafat: pengetahuan dan penyelidikan dng akal budi mengenai hakikat segala yg ada, sebab, asal, dan hukumnya; ilmu yg berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemology.

B.      Penerapan Etika
1.       Hukum: peraturan atau adat yg secara resmi dianggap mengikat, yg dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah; 2 undang-undang, peraturan, dsb untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat; 3 patokan (kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa (alam dsb) yg tertentu;
2.       ekonomi: ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (spt hal keuangan, perindustrian, dan perdagangan)
3.       profesi: bidang pekerjaan yg dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dsb) tertentu;
4.       administrasi usaha dan kegiatan yg meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi;
5.       seni: keahlian membuat karya yg bermutu (dilihat dr segi kehalusannya, keindahannya, dsb); 2 karya yg diciptakan dng keahlian yg luar biasa, spt tari, lukisan, ukiran
6.       sosial berkenaan dng masyarakat
7.       politik: (pengetahuan) mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (spt tt sistem pemerintahan, dasar pemerintahan)
7.       Gambarkan hierarki etika dalam masyarakat dan jelaskan masing-masingnya!
a.       Etika individu atau moral pribadi etika yang memberikan tuntunan mengenai baik atau buruk yang dipegaruhi orang tua, keyakinan agama, budaya, adat istiadat dan pengalaman masa lalu.
b.      Etika profesi adalah serangkai norma atau aturan yang menuntun perilaku kalangan profesi tertentu salah satunya adalah pegawai negeri yang menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat.
c.       Etika organisasi adalah serangkaian aturan dan norma yang bersifat formal dan dan tidak formal yang menuntun perilaku dan tindakan anggota organisasi yang bersangkutan
d.      Etika sosial adalah norma-norma yang menuntun perilaku dan tindakan anggota masyarakat agar keutuhan kelompok dan angggota masyarakat selalu terjaga atau terpelihara.

Paradigma Pelayanan
Paradigm lama:
1)      CEO (Chief Executive Officer)
2)      Manajemen
3)      Karyawan
4)      Implementasi
5)      Pelanggan
Paradigma baru:
1)      Pelanggan
2)      Implementasi
3)      Karyawan
4)      Manajemen
5)      CEO (Chief Executive Officer).