Topik :
§ Birokrasi Pemerintahan: Kinerja, Efisiensi,
Efektivitas, Hubungan birokrasi, Sikap Mental
§ SDM dan Birokrat;Sistem penempatan, Promosi
§ Manajemen Pembangunan
§ Rekayasa Pembangunan
§ Isu Otonomi
§ Program-program yang berkait dengan
kebijakan;Proses Formulasinya, Implementasinya, Dampaknya,Evaluasinya
§ Sistem Penganggaran
§ Kualitas Perda
§ Diskresi
§ Sistem Staffing
Metode Penelitian
Apa dan mengapa perlu???
Metode Penelitian
suatu
alat untuk menemukan kebenaran dan mengakumulasikan pengetahuan yang
dimanfaatkan bagi penyusunan suatu ilmu.
Rangkaian proses untuk memproduksi ilmu
Dalam
proses tersebut ada prinsip-prinsip yang harus diikuti (metode penelitian)
Tanpa Metode Riset, berarti bukan ilmu, mungkin KNOWLEDGE
Apa contohnya ????
Apa contohnya ????
Ilmu
dukun / metafisik
Meski di
dalamnya ada pengetahuan-pengetahuan tetapi bukan ilmu
Sumber
pengetahuan sendiri bisa bermacam-macam :
§ Orang yang dianggap punya kelebihan
§ Hal-hal yang berhubungan dengan kekuatan gaib /
metafisik , Dll.
“ilmu adalah pengetahuan yang didalamnya ada teori yang diperoleh
melalui serangkaian metodologi“.
ILMU atau SCIENCE, dibedakan menjadi :
1. NATURAL SCIENCE
2. SOCIAL SCIENCE
NATURAL SCIENCE
Melihat
keteraturan-keteraturan yang bisa diamati dalam suatu gejala. Karena
keteraturan tersebut maka bisa dilihat kepastiannya. karenanya mengandung
kepastian, seringkali disebut Ilmu Pasti
Karenanya mengandung kepastian, seringkali disebut Ilmu Pasti
§ Karena
tingkat kepastian yang tinggi ,maka menjadi lebih mudah untuk mempelajari
§ Kemampuan
memprediksi juga lebih mudah
§ Lebih
mudah untuk dikontrol
Misal :
Pemberian
pupuk pada tanaman
o Jika
tidak diberi pupuk maka diprediksikan tanaman bisa dipastikan akan mati
o Dalam hal
ini kontrol terhadap pemupukan bisa dilakukan untuk mengantisipasi kematian pun
bisa juga dilakukan. Yakni seberapa pupuk yang harus diberikan serta kapan
waktu yang tepat
SOCIAL SCIENCE
§ Pengamatan atau observasinya tidak mudah
§ Kadang-kadang penuh dengan kepalsuan-kepalsuan
Hawthorne Effect
§ Dengan demikian hasil pengamatan yang diperoleh
tidak valid (optimal)
§ Susah dikontrol
§ Susah diprediksi
§ Karena obyeknya terkait dengan manusia, maka
bersifat Complicated
Aliran dalam Science :
§ Kuantitatif
§ Kualitatif
KUANTITATIF
Lebih
bahwa melihat obyek yang diteliti mempunyai hakekat sesuai dengan sesuai dengan
natural science.
Memandang
bahwa suatu gejala pasti berubah, mengikuti hukum-hukum alam.
Dan
karena mengikuti hukum alam maka metode yang digunakan adalah:
Mentreatmen
manusia seperti hukum alam.
Contoh :
Menghitung
kemiskinan; dihitung orang miskinnya 1,2,3,4 dst. Dari sini dibuat perhitungan
statistiknya.
Individu
dianggap sama, dihitung seperti benda. Karena itu untuk mengurangi kemiskinan
adalah dengan memberikan bantuan yang sama.
KUALITATIF
Mentreatmen
manusia tidak seperti hukum alam, tetapi satu persatu dengan meneliti dan masuk
ke dalam diri obyek yang diteliti
§ Dengan kuantitatif, orang bisa melakukan
prediksi, membuat koreksi. Tetapi kualitatif juga diperlukan untuk lebih
memahami persoalan sehingga dapat dipecahkan. Ini yang hanya bisa diperoleh
melalui kualitatif
Realitas ternyata mempunyai 2 jenis:
1.
Realitas berdasarkan Persetujuan
2.
Realitas berdasarkan Pengalaman/Empirik
Dalam Ilmu Pengetahuan, yang dibutuhkan adalah realitas empiris
a. Tetapi
realitas yang berdasarkan pengalaman/empirik inipun perlu diuji, melalui:
b. harus ada
dukungan
c. Realitas
tersebut harus logis
ARTINYA,
Realitas tersebut harus Scientific
Dalam science, metode riset dikembangkan sebagai bentuk The
Science of Knowing
· Cara yang
dilakukan adalah dengan The Way of Knowing, yang meliputi:
· Latar
Belakang Masalah
· Perumusan
Masalah
· Tujuan
Penelitian
· Variabel
· Hakekat
Variabel
· Metode
yang cocok digunakan
Kesalahan-kesalahan yang sering kali dilakukan dalam memenuhi
keingintahuan:
o Observasi
yang tidak mendalam
o Over
generalitation, Yang dilihat sedikit tetapi yang disimpulkan/ digeneralisasikan
terlalu besar.
o Selectively
Observe, Mengobservasi hanya secara selektif saja
o Misalnya
yang hanya sesuai dengan pengalaman saja, sehingga ketika mau menyimpulkan
sesuatu masih diragukan. Karena pengamatan yang hanya pada dilakukan pada
bidang-bidang tertentu, ada preferensi tertentu terhadap bidang yang diteliti.
o Make up
Information, Mengarang dan menambah-nambahi yang tidak perlu.
o Illogical
Reasoning, Membuat-buat alasan tapi alasan tersebut tidak logis.
o Resistant
(Resistance), Ada ego atau keterlibatan ego dalam memahami orang lain.
Misal:
ketika orang lain membicarakan sesuatu selalu saja menolak dan menganggap yang
benar adalah apa yang diomongkan sendiri. Error akan terjadi kalau resistannya
tinggi.
Menyusun proposal penelitian
Suatu
proposal penelitian harus dimulai dengan topik
TOPIK : isu yang hendak kita bicarakan, isu yang menjadi pusat perhatian
kita. Berbeda dengan,
JUDUL : Kalimat yang kita pilih untuk merepresentasikan apa yang
disebut Topik
Misal:
TOPIK
Kinerja
pelayanan Publik yang makin buruk Atau merosotnya kinerja pelayanan public
JUDUL
Studi
tentang kinerja birokrat di kabupaten A
Jadi
dalam judul sudah ada muatan lokasi, kadang-kadang tahun, Sehingga sudah lebih
rinci
Latar Belakang
§ Apa yang mendorong atau melatarbelakangi kita
melakukan penelitian
§ Alasan yang mendorong ketertarikan seseorang
Berkaitan
dengan apa yang mendorong bisa dilihat secara:
1. Khusus atau Teoritis
2. Praktis
TEORITIS
Misal:
· upaya-upaya
peneliti dalam melihat kinerja nampaknya belum optimal, belum menyeluruh, belum
tuntas dsb.
Misalnya
:
· Ada yang mengatakan kinerja ditentukan oleh lingkungan.
· Ada yang mengatakan kinerja ditentukan oleh hubungan.
· Jadi
mestinya peneliti melihat ada Gap-Gap Teoritis yang semua nya belum tertangkap
dalam permukaan.
Mengungkapkan gap-gap teoritis
Peneliti
harus tahu bahwa ada hal yang luput dari peneliti-peneliti lain. Akhirnya
peneliti tahu bahwa dalam kinerja harus ada the right man on the right place.
Karena itu peneliti kemudian menambahkan variabel baru.
Latar
belakang, harus ada alasan untuk untuk mengisi Gap-Gap teoritis tersebut.
Alasan Praktis
Misal :
§ Berkaitan dengan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah
Dalam
praktek ada banyak contoh semakin banyak kebijakan dilakukan untuk menuntaskan
kemiskinan, tetapi kemiskinan tidak teratasi
Sehingga
alasan praktis penelitiannya diarahkan pada upaya pemecahan masalah
Pertimbangan Pemilihan Masalah
a. Pertimbangan yang tidak termasuk kawasan kriteria ilmiah:
1. Minat dan Kepentingan penelitian
2. Kepentingan Umum/masyarakat
3. Resistensi Sosial,kultural dan Idiologis
b. Pertimbangan yang termasuk kawasan ilmiah:
1. Dapat ditelaah secara ilmiah
2. Signifikansi/kebermaknaan masalah yang diteliti
3. Kelayakan metodologi
Sehingga MASALAH , harus menunjukkan:
§ Masalahnya dapat diteliti
§ Masalahnya baru dan penting
§ Masalahnya memenuhi persyaratan teknis
metodologis
Dari mana saja kita bisa mengambil masalah?
Dari mana kita bisa memulai penelitian?
Dari mana kita bisa memulai penelitian?
1.1. Ada perubahan/penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan
Pengembangan Interpreneurship dalam instansi
publik
Apa yang
menyebabkan instansi publik juga harus mengembangkan interpreneurship?
· SIMPEG
Mengapa
untuk mendata dan menyusun informasi kepegawaian , instansi harus
beralih ke SIMPEG yang modern?
1.2. Ada penyimpangan antara perencanaan dengan
kenyataan
Rencana/tujuan
sudah ditetapkan tetapi kenyataan tidak tercapai
· Pelaksanaan Diklat Analis Fungsional Kepegawaian
direncanakan/ditargetkan akan meningkatkan kinerja pelayanan kepada PNS.
Ternyata hasilnya masih banyak PNS yang mengeluhkan pelayanan yang diberikan
BKN/BKD
· Askeskin diberikan dengan tujuan masyarakat
miskin bisa menerima akses pelayanan kesehatan di semua rumah sakit pemerintah
atau yang ditunjuk.
Kenyataan
tidak semua yang memegang Askeskin bisa dikelompokkan dalam kelompok miskin
atau
Ternyata
masih ditemui perbedaan perilaku pegawai RS terhadap pemegang kartu Askeskin
1.3. Karena ada Pengaduan
· Banyaknya orang yang menulis di surat kabar/media
tentang kelambanan pelayanan PDAM Surabaya dalam menanggapi keluhan
pelanggan
· Keluhan publik terhadap pungutan liar di BPN
1.4. Kompetisi
· Dahulu RS yang menerima pasien peserta Askes
adalah RS milik pemerintah, sekarang ini beberapa RS Swasta juga menerima
pasien Askes, karenanya untuk kinerja RS harus mampu bersaing dengan kinerja RS
Swasta
· Untuk dapat menerima akses transportasi darat
(bis) publik tidak hanya mengandalkan Damri, karenanya Dishub duharuskan untuk
bisa bersaing dengan armada swasta lainnya.
Faisal (1995) menambahkan masalah dapat ditemukan dari:
· Pengalaman lingkungan suatu pekerjaan atau
profesi
Misal:
setiap hari berhubungan dengan pelayanan , sosial untuk para gelandangan dan
pengemis, bisa memunculkan persoalan-persoalan , misal mengapa mereka sampai
menjadi gelandangan, mengapa meskipun sudah diberi pembekalan Life Skill masih
memilih menjadi gelandangan. Dll.
1.5. Dari Teori
Teori
Kemiskinan , muncul Konsep Kemiskinan Struktural, yakni orang yang miskin
karena keterbatasan aksesnya terhadap fasilitas/prosedur/struktur kepemilikan
sumber-sumber kekayaan.
- Maka
logisnya orang bisa terangkat dari kemiskinan struktural jika diputus struktur
yang menghambatnya.
- Ini masih
menyisakan pertanyaan apakah selalu demikian?
- Ternyata
walau sudah diputus strukturnya orang masih miskin?
1.6. Dari
Laporan Penelitian
· Kemungkinan persoalan-persoalan yang masih
muncul , atau yang belum tertangkap dalam sebuah laporan penelitian, termasuk
aspek metodologinya yang diubah/disesuaikan, misal populasinya diubah,
sampelnya diperbanyak, settingnya diubah dll.
1.7. Kebijakan
· UU No 32 /2004 dimaksudkan agar daerah bisa
dengan mengelola pemerintahannya sendiri sesuai dengan kebutuhan masyarakat
daerah, sehingga semua daerah bisa maju dan mempercepat tujuan nasional
· Masih adakah masalah-masalah yang muncul di
seputar otonomi daerah?
Bentuk-bentuk masalah Penelitian:
1. Permasalahan Deskriptif
2. Permasalahan Komparatif
3. Permasalahan Asosiatif
Permasalahan Deskriptif
§ Berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan
variabel (satu atau lebih)
§ Keberadaan variabel, maka tidak bermaksud untuk
membandingkan dengan variabel yang lain, atau mencari hubungan dengan variabel
lain
Contoh:
Bagaimana
kinerja pelayanan pegawai setelah diterapkannya Pelayanan Satu atap di kantor
SAMSAT Surabaya?
Bagaimana
efektivitas BOS di ……………?
Permasalahan Komparatif
Permasalahan
penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada
satu atau lebih atau sampel yang berbeda
Contoh:
· Adakah
perbedaan prestasi pegawai yang berasal dari desa dengankota ? (1V,2S)
· Adakah
perbedaan kemampuan dan loyalitas antara PNS dengan BUMN (2V,2S)
· Adakah
perbedaan kualitas pelayanan RS Pemerintah dengan RS Swasta ?
Permasalahan Asosiatif
Permasalahan
bersifat hubungan 2 variabel atau lebih, meliputi:
1. Hubungan Simetris
2. Hubungan Kausal
3. Hubungan timbal balik
Hubungan Simetris
§ Hubungan 2 variabel/lebih yang munculnya bersama
Contoh:
Adakah
hubungan antara pengalaman pegawai dengan pendidikan pegawai
(dalam
arti bahwa yang menyebabakan pendidikan pegawai BUKAN pengalaman)
Hubungan Kausal
§ Hubungan sebab akibat
§ Ada variabel independent dan variabel
dependent
Contoh:
Adakah
pengaruh insentif terhadap kedisiplinan pegawai di…?
Adakah
pengaruh sosialisasi SPMB terhadap peningkatan jumlah mahasiswa di …?
Hubungan Interaktif/timbal balik
§ Hubungan yang saling mempengaruhi
§ Tidak diketahui posisi variabel yang menjadi
dependent dengan yang independent
Contoh:
Adakah
hubungan antara prestasi pegawai dengan motivasi pegawai
Dalam hal
ini diartikan prestasi mempengaruhi motivasi sebaliknya juga
motivasi mempengaruhi prestasi.
opo rek???
BalasHapusapanya...yg opo rek tUuu????
BalasHapus