Nama :
AKASIUS AKANG
NIM : 2011210005
Program
Studi: Ilmu Administrasi Negara
TUGAS
MANDIRI AKHIR SEMSETER(Sifat terbuka)
Mata
Kuliah : ADM. PERKANTORAN
Dosen : SUGENG RUSMIWARI
Pertanyaan:
1. Administrasi
dalam arti sempit adalah pekerjaan kantor/tata usaha ketata usahaan (clirecal work) dan (to serve) melayani, dan dalam arti yang lain dikenal baik sebagai
ilmu maupun sebagai seni yang dilaksanakan oleh administrator public/leader/manager.
Tugas:
a.
Jelaskan hakekatnya?
b.
Apa saja sumber daya yang dapat dioptimalkan
sehingga efektif, efisien, dan rasional, jelaskan singkat?
c.
Apa saja kendalanya dan bagaimana solusinya?
2. Pada
dasarnya fungsi Leader dalam
organisasi dituntut mampu mengendalikan menyusun Sistem dan Prosedur
Administrasi Perkantoran dengan dasar Etika berOrganissasi dan Etika Memimpin.
Tugas:
a.
Jelaskan makna konsep tersebut diatas?
b.
Apa/ bagaimana hipotesis Etika Organisasi dan
Kepemimpinan dalam Sistem dan Prosedur Administrasi Perkantoran agar efektif?
c.
Apa tantangan untuk menjadikan Kantor sebagai
rumah kedua?
3. Pada
akhirnya setiap diri yang terlibat dalam Organisasi juga akan terlibat dalam Administrasi
Perkantoran, baik dia sebagai pemimpin formal maupun pemimpin sesaat. Untuk itu
latar belakang/ motivasi dalam Pengambilan Keputusan yang berdimensi pada
Kebijakan Publik menjadi sangat bermakna.
Tugas:
a.
Jelaskan hakekat konsep tersebut dengan
Paradigma Analisis Metta Administration
?
b.
Jelaskan 3 (tiga) unsure yang dominan dengan
Pendekatan Metta Leadeership ?
c.
Kritisi Standar Penampilan Pribadi (Grooming) bialmana Keputusan yang
diambil harus Benevolent Autocrat ?
4. Tugas
anggota organisasi mulai dari Top Leader hingga follower adalah memberikan
Pelayanan Publik ( Exellent Services/
Customer Care) atau Pelayanan Prima sebaik-baiknya bagi yang membutuhkan baik
bersifat Vertika maupun Horizontal sehingga tercipta Good Organization dan Good
Governance.
Tugas:
a.
Kritisi makna konsep tersebut diatas saudara
sebagai Cendikiawan yang Akuntable !
b.
Dengan konsep tersebut dapatkah pengembangan
karier (career development) pegawai
apakah dapat berjalan efektif ?
c.
Berikan advocasi
Job Grading, agar link and match
agar good and good!
Jawaban:
1. Administrasi
dalam arti sempit adalah pekerjaan kantor/tata usaha ketata usahaan (clirecal work) dan (to serve) melayani, dan dalam arti yang lain dikenal baik sebagai
ilmu maupun sebagai seni yang dilaksanakan oleh administrator public/leader/manager.
a.
Hakekat
Administrasi dalam arti sempit yaitu mengerahkan
kegiatan-kegiatan kita secara terus-menerus menuju tercapainya tujuan, dan
mengendalikan sumber-sumber daya beserta gerak-gerik pemanfaatannya
sesuai dengan peraturan-peraturan dan rencana kita. terwujudnya
Administrator Publik / Leadership yang efekti dan efisien adalah meningkatkan
mutu atau kualitas dan kuantitas/ produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi,
dibidang pelayanan umum; Mendorong segenap upaya untuk mengefektifkan dan
mengefisienkan system dan tata laksana
pelaksanaan yang lebih berdaya guna dan berhasil guna; Mendorong
tumbuhnya kreativitas, prakarsa, dan peran serta (partisipasi) masyarakat dalam
pembangunan serta meningkatkan masyarakat luas.
Namun selain yang di
atas, ada dua pandangan mengenai pengertian administrasi yaitu administrasi
sebagai ilmu dan pengertian administrasi sebagai seni. Administrasi sebagai ilmu
(Science) atau ilmu terapan, karena kemanfaatannya dapat dirasakan apabila
prinsip-prinsip, rumus-rumus, dalil-dalil diterapkan untuk meningkatkan mutu pelbagai
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan administrasi sebagai seni
(Art) merupakan karya seseorang yang dipraktekkannya dengan baik yang
diperolehnya dari pengalaman tanpa sebelumnya mempelajari teori-teori
administrasi. la berhasil dan sukses melaksanakan tugasnya tanpa memperoleh pendidikan
tentang teori-teori dan asas-asas yang berkenaan dengan administrasi. Walaupun
demikian ia memperoleh kemahiran di dalam bidang administrasi berdasarkan pengalaman
di dalam melaksanakan tugasnya.
b. Sumber daya Adalah segala apa yang merupakan sumber
kekuatan bagi orang yang melakukan usaha atau daya upaya. Dalam hal ini, sumber
daya yang dapat dioptimalkan sehingga efektif, efisien, dan rasional dalam
proses penyelenggaraan administrasi oleh seorang administrator public/leader/manager yakni terutama: sumber daya manusia (personil), uang, dan alat, pesawat,
mesin, gedung dan sebagainya.
c. Dalam
segala hal selalu ditemukan sesuatu yang tidak diinginkan, yaitu kendala,
termasuk dalam konteks administrasi juga terdapat kendala yang mungkin timbul
pada saat tak terduga. Salah satu contoh kendala yang mungkin bisa muncul
adalah kendala pada sumber daya itu sendiri, misalnya manusia (personil) tidak
memiliki kemampuan/keahlian dalam administrasi dengan demikian manusia
(personili) tersebut tidak produktif bagi sebuah organisasi, tentu hal ini akan
menjadi kendala bagi sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya, karena
tercapainya tujuan dalam suatu organisasi sangat bergantung pada sumber daya
manusia. Selain itu, jika dalam sebuah kantor tidak memiliki peralatan kantor
yang tidak memadai, misalnya computer yang tidak cukup baik untuk menjalankan
administrasi tersebut, tentu hal ini sangat menghambat proses penyelenggaraan
administrasi secara efektif dan efisien. Solusinya adalah setiap manusia
(personil)/pegawai kantor harus ditentukan berdasarkan ketentuan suatu
organisasi, misalnya melalui proses seleksi pegawai, dan untuk peralatan kantor
harus diupayakan penyediaan peralatan kantor yang berkualitas dan modern untuk
menunjang proses penyelenggaraan administrasi ,sehingga pelayanan public dapat
dilakukan secara efektif dan efisien dan nyaman serta dapat memuaskan bagi
pengguna jasa pelayanan.
2. Pada
dasarnya fungsi Leader dalam
organisasi dituntut mampu mengendalikan menyusun Sistem dan Prosedur
Administrasi Perkantoran dengan dasar Etika berOrganissasi dan Etika Memimpin.
a. Makna
konsep tersebut diatas adalah menunjukkan bahwa seorang leader dalam
menjalankan Fungsinya harus berdasarkan Etika berOrganisasi dan Etika Memimpin,
hal tersebut dituntut agar dalam menyusun system dan Prosedur Administrasi
Perkantoran dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga tujuan bersama
dalam Organisasi dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan.
b. System
dan prosedur administrasi perkantoran adalah langkah-langka pelaksanaan
pekerjaan yang sistematis yang berkaitan dengan apa, mengapa, bilamana, dimana,
kapan suatu pekerjaan itu dilaksanakan. Sistem dan prosedur Perkantoran yang
baik memiliki dampak:
a.
Pekerjaan menjadi lebih sederhana, efektif,
efiaien, responsive, dan akuntabel.
b.
Mudah melakukan pemantauan, pengawasan dan
pengendalian, karena telah didukung oleh spesialisasi, kompetensi, atau
profesionalisme masing-masing individu.
c.
Terjadinya koordinasi yang integrative antar
bagian atau individu yang satu dengan yang lain, dan saling membantu dalam
pemecahan masalah yang dihadapi.
d.
Telah terjadi proses pendidikan dan latihan
secara berkelanjutan atau kaderisasi hingga menuju tingkat kematangan yang
tinggi.
e.
Penguasaan sarana dan prasarana administrasi
perkantoran yang baik yang didukung oleh Informasi Teknologi (IT).
c. Tantangan
atau hambatan untuk menjadikan kantor sebagai rumah kedua: Menurut saya:
pertama, jika belum berkeluarga(punya istri dan anak) hambatannya menjadikan
kantor sebagai rumah kedua adalah tidak banyak waktu untuk
santai,jalan-jalan,diam dirumah sendiri,dan berkumpul bersama keluarga, setelah pekerjaan selesai dikantor. Kedua,
jika sudah berkeluarga: biasanya banyak pekerja kantor mengalami kerusakan
keluarga gara-gara menomor duakan kantor, suami jarang dirumah akibatnya sang
istripun tidak senang sendirian dirumah. Sang ayah kurang memperhatikan anak
karena terlalu focus pada pekerjaan kantor. Sang istri pulang kemalaman dari
kantor, sehingga sanga ayah pun tidak suka dengan tindakan seperti itu.
3. Pada
akhirnya setiap diri yang terlibat dalam Organisasi juga akan terlibat dalam
Administrasi Perkantoran, baik dia sebagai pemimpin formal maupun pemimpin
sesaat. Untuk itu latar belakang/ motivasi dalam Pengambilan Keputusan yang
berdimensi pada Kebijakan Publik menjadi sangat bermakna.
a. Hakekat konsep tersebut dengan paradigma
Analisis Metta Administration:
b. Metta Leadership
adalah upaya untuk menjawab problem tentang realitas leadership yang
komprehensif dan kompeten lebih menekankan fundamental etika, filsafat,
psikologi dan agama. Tiga (3) unsure yang dominan dengan Pendekatan Metta Leadeership:
1. sifat manusia/ pemimpin dan hubungannya
secara kontekstual dan individual dengan realita dalam alam semesta.
2. Sifat dan fakta bagi tujuan, perilaku,
penyebab, dan aturan.
3. Problem pilihan, khususnya kebebasan
versus determinisme pada perilaku manusia.
c. Kritisi
standar penampilan pribadi (Grooming)
bilamana keputusan yang diambil harus Benevolent
Autocrat.
Benevolent Autocrat/Otokratis yang baik. Gaya
ini memberikan perhatian yang maksimum pada tugas, dan perhatian minimum terhadap
hubungan kerja. Menejer ini mengetahui secara tepat apa yag ia inginkan dan bagaimana
memperoleh yang diiinginkn tersebut tanpa mnyebabkaan keseganan dipihak lain.
Pengambilan sebuah keputusan yang berdimensi pada Kebijakan Publik dan itu harus
dihadapi dengan bijaksana dan etika seorang pemimpin dalam mengambil sebuah
keputusan. Dan jika keputusan itu yang diambil harus Benevolent Autocrat.
4. Tugas
anggota organisasi mulai dari Top Leader hingga Follower adalah memberikan
Pelayanan Publik (Exellent Service/ Customer Care) atau Pelayanan Prima
sebaik-baiknya bagi yang membutuhkan baik bersifat Vertikal maupun Horizontal
sehingga tercipta Good Organization dan Good Governance.
a.
Kritisi makna konsep tersebut diatas saudara sebagai Cendikiawan yang Akuntable : Tujuan pendirian
Negara Republik Indonesia, seperti tertuang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, antara lain adalah untuk memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat tersebut mengandung makna negara
berkewajiban memenuhi kebutuhan setiap warga negara melalui suatu sistem
pemerintahan yang mendukung terciptanya penyelenggaraan pelayanan yang prima
kepada masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar dan hak sipil setiap
warga negara atas barang publik, jasa publik, dan pelayanan administrative.
Dalam pemahaman teori Governance teori yang mencoba menjelaskan secara makro
proses-proses perubahan dalm kepemerintahan, krisis ini disebabkan oleh masih
kuatnya hegemoni Negara, ditandai oleh dominannya pengaruh Negara atas segala
aspek kehidupan, termasuk urusan pelayanan public (yang dari waktu ke
waktu semakin kompleks). Akibatnya,
Negara terjebak dalam situasi dilematis, menjadi terlalu besar untuk
urusan-urusan kecil, menjadi terlalu kecil untuk urusan-urusan yang besar. Akar
persoalannya, masih menurut teori Governance, terletak pada model pemerintahan
yang kini berlaku, dengan cirri khasnya antara lain, struktur yang vertical,
birokrasi yang kental dan intervensions. Model pemerintahan (tradisional)
seperti ini ternyata tidak mampu mengadaptasikan dirinya dengan lingkungan
ekonomi, sosial dan cultural yang sedang mengalami perubahan yang cepat (lihat
kazaneigil, 1998). Mengahadapi situasi semacam itulah, menurut saya, amat
dperlukan keputusan politik dari pihak Negara /pemerintah untuk secara serius
dan konsisten mereformasi model pengorganisasian pelayanan publiknya. Dengan
meminjam konsep Grindle dan Thomas (1991:4), kebijakan/ policy reformasi
pelayanan public itu haruslah diarahkan untuk mencermati dan membenahi berbagai
kesalahan kebijkan dimasa lalu maupun kebijakan yang berlaku sekarang serta
mekanisme pengaturan kelembagaan yang ada. Lebih spesifik, reformasi pelayanan
publik itu harus menjangkau pula perubahan yang mendasar dalam rutinitas kerja
administrasi, budaya birokrasi, dan prosedur kerja instansi/ depertemen guna
memungkinkan dikembangkannya kepemimpinan yang berwatak kewirausahaan pada
birokrasi public ( Schaehter, 1995:534). Kedua, ramifikasi persoalan persoalan
sosial, ekonomi dan politik yang dihadapi di masa depan menyebabkan pilihan
kita dalam penyelenggaraan pemerintahan bukan lagi pemerintah yang “banyak
memerintah” atau pemerintah yang “ sedikit memerintah” atau sekedar
“pemerintahan y6ang baik (better government) sebagaimana pernah dikatakan oleh
dua tokoh Reinventing Government, Osborne dan Gaebler (1992). Pada hemat saya,
yang kita butuhkan di masa depan adalah pemerintah yang benar-benar mampu
memerintah (Career government).
b. Dengan
konsep tersebut apakah pengembangan karier ( Career development) pegawai dapat berjalan efektif?
Menurut hemat saya, dengan konsep tersebut pengembangan
karier pegawai dapat berjalan efektif. Rasionalisasi saya, memang benar bahwa
setiap anggota organisasi baik Top Leader maupun Follower berkewajiban
memberikan pelayanan prima bagi yang membutuhkannya, hubungan antara top leader
dan follower dan situasi lingkungan serta kejujuran harus diperhatikan secara
baik oleh setiap anggota organisasi, agar tercipta Good Organization dan Good
Governance.
c. Advokasi job grading,
agar link and match agar good and good.