Senin, 23 Januari 2012

Tugas Akhir Semester Ganjil 2011/2012: Etika dan Filsafat Administrasi Negara: Akasius Akang,





TUGAS AKHIR SEMESTER GANJIL 2011/2012
Nama                     : Akasius Akang
NIM                      : 2011210005
Program Studi       : Ilmu Administrasi Negara
Mata Kuliah          : Etika dan Filsafat Administrasi Negara
Dosen                    : Sugeng Rusmiwari

Pertanyaan:
1.     1.  Menurut Bertens (1999:6) etika adalah nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Tugas:
a.       Jelaskan singkat makna konsep tersebut di atas!
b.      Sebagai calon Leader, adakah kelemahan atau kelebihan atas konsep tersebut?Kritisi !
c.       Lalu apa hakekat Etika Administrasi Negara itu ?
Jawaban:
a.       Makna dari konsep tersebut diatas adalah bahwa setiap tingkah laku dalam hidup dan kehidupan manusia baik individu maupun kelompok selalu disertai dengan etika. Dimana Etika ini akan berperan dan bermanfaat dalam jajaran norma moral, religius, hukum, kesopanan, adat istiadat.
b.      Konsep tersebut jika ditelaah/dipahami secara mendalam menurut saya sangat bagus karena singkat, padat,dan jelas. Hanya, kekurangannya menurut saya adalah perlu ditambahkan dengan ‘’etika adalah Kumpulan asas atau nilai moral dan Ilmu tentang yang baik dan buruk. Rasionalisasi: Misalnya, pernyataan Socrates: "Setiap kebajikan adalah kesalehan, tapi tidak setiap kesalehan adalah kebajikan"/ Setiap anjing adalah binatang, tetapi tidak setiap binatang adalah anjing. Berdasarkan Logika tersebut, setiap etika adalah norma, tetapi tidak setiap norma adalah etika. Misalnya pada norma hukum, Sekalipun sudah ada norma hukum, etika tetap diperlukan karena norma hukum tidak menjangkau wilayah abu-abu, norma hukum cepat ketinggalan zaman, sehingga sering terdapat celah-celah hukum, norma hukum sering tidak mampu mendeteksi dampak secara etis dikemudian hari, sedangkan etika mempersyaratkan pemahaman dan kepedulian tentang kejujuran, keadilan dan prosedur yang wajar terhadap manusia, dan masyarakat.
c.       Hakekat Etika administrasi Negara
Etika adalah dunianya filsafat, nila dan moral, sedangkan administrasi adalah dunianya keputusan dan tindakan. Etika administrasi Negara yaitu bidang pengetahuan tentang ajaran moral dan asas kelakuan yang baik bagi para Admnistrator pemerintahan dalam menunaikan tugas pekerjaan dan melakukan tindakan jabatannya. Etika Administrasi Negara karena menyangkut kehidupan masyarakat, kesejahteraan Rakyat, dan kemajuan bangsa yang demikian penting harus berlandaskan suatu ide pokok yang luhur. Dengan demikian etiak itu dapat melahirkan asas, standar, pedoman, dan kebajikan moral yang luhur pula.

2.      2. Bilamana Filsafat diartikan dari 2 (dua) suku kata, yaitu Philos diterjemahkan dengan gemar, senang atau cinta, dan Sophia diartikan sebagai kebijaksanaan atau kearifan.
Tugas:
a.       Bagaimana implementasi konsep ini dalam kehidupan sehari-hari, dengan asumsi saudara sebagai (calon) agent of change and development.
b.      Untuk meningkatkan kompetensi, melalui pendekatan flsafat maka perlu menjawab pertanyaan:
1.      Apa yang dapat saya ketahui?
2.      Apa yang harus saya lakukan?
3.      Apa yang bisa kita harapkan? Jelsakan singkat!
Jawaban:
a.    Dari konsep diatas jika diartikan filsafat secara etismologis, filsafat adalah Cinta Kebijaksanaan/ Love of Wisdom. Menuurut saya implementasi konsep ini dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi seorang Leader konsep ini sangat penting dalam mengambil/ membuat sebuah keputusan, karena jika memngambil/ membuat sebuah keputusan tanpa disertai kebijaksanaan kemungkinan besar keputusan itu tidak dapat meminimalisir kerugian yang dialami oleh pihak lain, dimana kita tahu bahwa sebuah keputusan yang diambil pasti berdampak pada masyarakat, yang mana ada pihak yang dirugikan maupun ada pihak yang diuntungkan. Namun sangat disayangkan, menurut saya konsep diatas implementasinya dalam kehidupan sehari-hari sangat jarang ditemui, khususnya di Negara Indonesia sendiri. Semisal,  pepatah mengatakan pisau tajam kebawah tetapi tumpul keatas, dalam hal ini adalah penegak hukum yang ada di Indonesia yang terkadang tidak adil, penguasa hukum mampu menghukum masyarakat kecil saja apabila ditemukan melakukan kesalahan, tetapi tidak mampu menghukum pejabat Negara apabila ditemukan melakukan kesalahan(Korupsi). Hal itu menunjukkan bahwa penegak hukum tidak adil karena tidak bijaksana dalam mengambil sebuah keputusan.
b.    1. Apakah yang dapat saya ketahui?
Bidang ini mempertanyakan batas-batas pengetahuan yang dapat kita peroleh. Dimanakah letak batas pengetahuan kita itu. Pembahasan masalah pengetahuan ini merupakan bidang knowledge, yang di dalamnya mencakup bahasan tentang epistimologi, logika, filsafat ilmu pengetahuan, dan metodologi.
2. Apa yang harus saya lakukan?
Bagian ini menyangkut soal aksiologi atau ilmu tentang nilai-nilai.
Sebab dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu dihadapkan pada pilihan pilihan yang dihubungkan dengan nilai-nilai atau penilaian.
Pembahasan bidang ini mencakup etika dan estetika.
3. Apa yang bias kita harapkan?
Hal ini mempertanyakan segala yang ada dan mempertanyakan pula eksistensi manusia dn Tuhan dalam hidup ini.
Pembahasan ini merupakan bidang being (tentang ada), yang mencakup ontologdan metafisika.
Hal ini sering kali tidak terjawab oleh ilmu pengetahuan dan seringkali  bersentuhan dengan bidang religi tentang harapan dan kepercayaan.




3.      3Birokrasi  yaitu sarana bagi pemerintah yang berkuasa untuk melaksanakan pelayanan publik sesuai dengan aspirasi masyarakat.
Tugas:
a.       Jelaskan singkat mengapa Pelayanan Publik menjadi titik sentral reformasi, Indonesia menuju pada praktik Good Governance ?
b.      Ciri pokok birokrasi yang mana yang paling efektif, efisien dan rasional menuju Good Governance ?
Jawaban:
a.       Pelayanan public menjadi titik sentral reformasi, Indonesia menuju pada praktik Good Governance.
Undang-Undang Pelayanan Publik (secara resmi bernama Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik) adalah undang-undang yang mengatur tentang prinsip-prinsip pemerintahan yang baik yang merupakan efektifitas fungsi-fungsi pemerintahan itu sendiri. perlayanan publik yang dilakukan oleh pemerintahan atau koporasi yang efektif dapat memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia, mempromosikan kemakmuran ekonomi, kohesi sosial, mengurangi kemiskinan, meningkatkan perlindungan lingkungan, bijak dalam pemanfaatan sumber daya alam, memperdalam kepercayaan pada pemerintahan dan administrasi publik.
Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik yang merupakan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik yang dilakukan penyelenggara pelayanan publik merupakan kegiatan yang harus dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan seluruh warga negara dan penduduk tentang peningkatan pelayanan publik, sebagai upaya untuk mempertegas hak dan kewajiban setiap warga negara dan penduduk serta terwujudnya tanggung jawab negara dan korporasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik, diperlukan norma hukum yang memberi pengaturan secara jelas, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik serta untuk memberi perlindungan bagi setiap warga negara dan penduduk dari penyalahgunaan wewenang di dalam penyelenggaraan pelayanan public.
b.      Ciri pokok birokrasi yang paling efektif, efisien dan rasional menuju Good Governance.
a.       Melaksanakan kegiatan secara regular yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
b.      Didistribusikan melalui cara tertentu
c.       Pembagian tugas secara tegas
d.      Memungkinkan mempekerjakan hanya ahli-ahli tertentu yang sesuai dengan spesialisasinya.
e.       Bertanggung jawab atas pekerjaan masing-masing secara efektif.
f.       Pengorganisasian kantor mengikuti prinsip hirarkis:unit yang lebih rendah dibawah pengawasan dan pembinaan yang lebih tinggi.
g.      Pejabat yang berada dibawanya dipercayakan atasannya guna bertanggung jawab atas pekerjaannya sendiri.
h.      Untuk itu ia diberi hak untuk mengatur, memerintah, dan bawahannya bertanggung jawab untuk mematuhinya, tetapi ingat itu hanya untuk tugas-tugas kedinasan.
i.        Pelaksanaan tugas diatur dengan peraturan system yang abstrak dan konsisten.
j.        System pedoman dirancang untuk menjamin pekerjaan yang heterogen agar dapat berjalan efektif dan efisien serta rasional.
k.      Pejabat dalam melaksanakan tugas dengan semangat Sine Ira Et Sudio( formal dan tidak bersifat pribadi), tanpa perasaan dendam, nafsu, suka dan tidak suka.
l.        Pekerjaan dalam birokrasi didasarkan pada kualifikasi teknis dan dilindungi dari pemecatan oleh sepihak.
m.    Jenjang pekerjaan menganut system karier, diikuti kenaikan pangkat dan prestasi kerja.
n.      Mengatasi masalah sosial dan individu
o.      Disiplin yang tinggi
p.      Digunakan sebagai alat pembaharu.
q.      Alat penunjang utama administrasi modern.


4. 4. Organisasi adalah suatu bentuk kerja sama antara sekelompok orang-orang berdasarkan suatu perjanjian untuk bekerjasama guna mencapai suatu tujuan bersama yang tertentu. (Prajudi Atmosudirdjo, Dasar-dasar Ilmu Administrasi, Ghalia Indonesia, 1986, h. 133).
Tugas:
a.       Sebut dan jelaskan singkat unsur-unsurnya!
b.      Bagaimana hubungan unsur yang satu dengan unsur yang lain, hingga terwujud good organization ?
Jawaban:
a.      1. Bentuk atau konfigurasi
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
1.      Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya :

-         Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
-         Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
-         Proses pengambilan keputusan cepat.
-         Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
-         Rasa solidaritas tinggi
Kelemahannya :
-         Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
-         Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
-         Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
2.      Organisasi Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
Kebaikannya :
-         Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan.
-         Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adaya staf ahli.
-         Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu spesiali-sasi.
-         Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
-         Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
-         Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
-         Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
-         Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.
-         Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf
-         Dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
-         Kesatuan komando berkurang.
-         Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan tugas.
3.      Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikannya :
-         Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
-         Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
-         Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
-         Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
-         Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja.
-         Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
-         Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.
4.      Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
Kebaikannya :
-         Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan terperinci.
-         Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
-         Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
-         Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat pelaksanaan tugas.
-         Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
-         Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor kreatifitas lebih dipentingkan.
2. Struktur atau kerangka serta bagan
§  Struktur sederhana
Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan sama. Kekuatan dari struktur ini adalah kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit untuk dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil karena struktur sederhana menjadi tidak memadai tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban (overload) di puncak
§  Birokrasi
Birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.
Kekuatan utama birokrasi ada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara sangat efisien, sedangkan kelemahannya adalah dengan spesialisasi yang diciptakan bisa menimbulkan konflik-konflik subunit, karena tujuan-tujuan unit fungsional dapat mengalahkan tujuan keseluruhan organisasi. Kelemahan besar lainnnya adalah ketika ada kasus yang tidak sesuai sedikit saja dengan aturan, tidak ada ruang untuk modifikasi karena birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadapi masalah yang sebelumnya telah mereka hadapi dan sudah ada aturan keputusan terprogram yang mapan.


§  Struktur matriks
Struktur matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan.
Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk departementalisasi: fungsional dan produk  Kekuatan departementalisasi fungsional terletak, misalnya, pada penyatuan para spesialis, yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber daya khusus untuk keseluruhan produk. Kelemahan terbesarnya adalah sulitnya mengoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka rampung tepat waktu dan sesuai anggaran. Departementalisasi produk, di lain pihak, memiliki keuntungan dan kerugian yang berlawanan. Departementalisasi ini memudahkan koordinasi di antara para spesialis untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan memenuhi target anggaran. Lebih jauh, departementalisasi ini memberikan tanggung jawab yang jelas atas semua kegiatan yang terkait dengan sebuah produk, tetapi dengan duplikasi biaya dan kegiatan. Matriks berupaya menarik kekuatan tersebut sembari menghindarkan kelemahan-kelemahan mereka.
Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia mematahkan konsep kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan, yaitu Manajer departemen fungsional dan manajer produk. Karena itulah matriks memiliki rantai komando ganda.




3. Jabatan-jabatan
1.      Jabatan Struktural, yaitu jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi. Kedudukan jabatan struktural bertingkat-tingkat dari tingkat yang terendah (eselon IV/b) hingga yang tertinggi (eselon I/a). Contoh jabatan struktural di PNS Pusat adalah: Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, Kepala Biro, dan Staf Ahli. Sedangkan contoh jabatan struktural di PNS Daerah adalah: sekretaris daerah, kepala dinas/badan/kantor, kepala bagian, kepala bidang, kepala seksi, camat, sekretaris camat, lurah, dan sekretaris lurah.
2.      Jabatan Fungsional, yaitu jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur organisasi, tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam pelaksansaan tugas-tugas pokok organisasi, misalnya: auditor (Jabatan Fungsional Auditor atau JFA), guru, dosen, dokter, perawat, bidan, apoteker, peneliti, perencana, pranata komputer, statistisi, pranata laboratorium pendidikan, dan penguji kendaraan bermotor.

3.      Prinsip-prinsip serta aturan-2 permainan
Prinsip-prinsip serta aturan-2 permainan
Prinsip-prinsip organisasi:
Lyndall F. Urwick, dalam buku Notes on the Theory of Organization, mengemukakan prinsip organisasi yakni:
a.       Principle of the Objective.
Setiap organisasi beserta bagian-2 nya harus memiliki maksud dan tujuan yang jelas.
b.      Principle of Specialization
Kegiatan-2 dari setiap orang anggota organisasi sejauh mungkin dibatasi satu fungsi saja.
c.       Principle of Coordination.
Ini dilakukan dalam rangka kesatuan gerak dan upaya mencapai tujuan.
d.      Principle of Authority
Dalam setiap organisasi terdapat Top Leader, yang diikuti dengan garis kewenangan yang jelas dan tegas, baik vertikan maupun horizontal.
e.       Principle of Responsibility
Atasan bertanggung jawab secara mutlak atas semua perbuatan bawahannya (folloership) dalam tugas-2 organisasi
f.       Principle of Definition
Isi dari setiap jabatan (posisi), kewenangan, tanggung jawab, serta hubungan dengan jabatan-2 (posisi) lainnya, mutlak harus dirumuskan dengan jelas dan tegas secara tertulis, serta diumumkan kepada semua pihak yang bersangkutan.
g.      Principle of Correspondence
Dalam setiap jabatan (posisi) kewenangan dan tanggung jawab harus cocok, harus memadai, harus setimpal dan harus sesuai.
h.      Principle of control
Idealnya setiap orang membawahi 5 atau 6 orang bawahan dalam tugas pekerjaan yang berkaitan (interlocks). Makin sempit span of controlnya, makin banyak tingkatan-2 nya (eselon-eselonnya, level-2 nya). Bilamana jumlah tingkatannya terlalu banyak maka organisasi menjadi lamban dan kaku.

i.        Principle of balance
Berbagai unit yang ada satu dengan yang lain harus selalu seimbang.
j.        Principle of continuity
Organisasi harus dibuat begitu dinamis sehingga dapat disesuaikan secara terus menerus, tanpa menggoncangkan suasana, kepada perubahan-perubahan keadaan  lingkungan dan tugas.
Bacaan:
Prajudi Atmosudirdjo, Dasar-dasar Ilmu Administrasi, Ghalia Indonesia, Jakarta,  1986, h. 133-146.


b.      Hubungan unsure yang satu dan yang lainnya: unsure yang satu dan yang lainnya harus saling mengisi antara yang satu dan yang lainnya dan unsure-unsur ini tidak dapat dipisahkan antara yang satu dan yang lainnya, hubungannya harus bisa menyatu agar tujuan dapat tercapai.
5.     5 Bilamana kita ingin mengenal kepemimpinan (Leadership), maka kita perlu mengenal juga Leader, Follower and Situation, hingga menimbulkan 3 (tiga) titik ekstrim style leadership.
Tugas:
a.       Jelaskan makna konsep tersebut di atas !
b.      Sebut dan jelaskan titik ekstrim tersebut !
c.       Titik ekstrim mana yang paling efektif, dan apa alasan saudara, jelaskan singkat!
Jawaban:
a.      Makna konsep diatas adalah mengenai kepemimpinan, dimana ada gula disitu ada semut, dimana ada kepemimpinan/Leadership disitu ada Pemimpin/Leader dan dimana ada leader disitu ada follower dimana ada kedua-duannya akan menciptakan situasi diantara keduanya tersebut. Leader, Follower, dan Situation menimbulkan 3 (tiga) titik ekstrim style Leadership yaitu Kelompok Gaya dasar, kelompok Gaya Efektif, dan Kelompok Gaya tidak Efektif.

b.      3(tiga) titik ekstrim style leadership/ gaya kepemimpinan adalah:
1.      Kelompok Gaya Dasar
a.       Separated (pemisah)
Pemimpin yang menerapkan gaya ini akan nampak dari perilakunya yang berorientasi rendah, baik terhadap orang maupun terhadap tugas.
b.      Dedicated (pengabdi)
Pemimpin yang menerapkan gaya ini akan nampak dari perilakunya yang berorientasi rendah terhadap orang dan berorientasi tinggi terhadap tugas
c.       Related (penghubung)
Pemimpin yang menerapkan gaya ini akan nampak dari perilakunya yang berorientasi tinggi terhadap orang dan rendah terhadap tugas. 


d.      Integrated (terpadu)
Pemimpin yang menerapkan gaya ini akan nampak dari perilakunya yang berorientasi tinggi, baik terhadap orang maupun terhadap tugas. 

2.      Kelompok Gaya Efektif:
a.       Bureaucrat (birokrat)
Pemimpin yang menerapkan gaya ini akan nampak dari perilakunya yang berorientasi rendah, baik terhadap orang maupun terhadap tugas. Pemimpin bergaya birokrat terutama tertarik terhadap berbagai peraturan dan keinginan untuk memelihara perturan tersebut serta mengontrol situasi yang mereka gunakan dan nampaknya secara sunguh-sunguh. 

b.      Benevolent Autocrat(otokrat bijaksana)
Pemimpin yang menerapkan gaya ini akan nampak dari perilakunya yang berorientasi rendah terhadap orang dan berorientasi tinggi terhadap tugas. Pemimpin bergaya otokrat bijak mengetahui dengan pasti apa yang dia inginkan dan bagaimana memenuhi keinginan itu tanpa menyebabkan kebencian di pihak lain. 

c.       Developer (pengembang)
Pemimpin yang menerapkan gaya ini akan nampak dari perilakunya yang berorientasi tinggi terhadap orang dan berorientasi rendah terhadap tugas. Pemimpin bergaya pengembang memiliki kepercayaan penuh terhadap para bawahannya dan sangat memperhatikan pengembangan para bawahan sebagai individu-individu. 

d.      Executive (eksekutif)
Pemimpin yang menerapkan gaya ini akan nampak dari perilakunya yang berorientasi tinggi terhadap orang maupun terhadap tugas. Pemimpin bergaya eksekutif merupakan seorang pendorong yang baik, menetapkan ukuran baku yang tinggi, menghargai perbedaan-perbadaan individu para bawahannya, serta memanfaatkan tim dalam bekerja. 


3.      Kelompok Gaya tidak Efektif:
a.       Deserter (pelari)
Pemimpin yang menerapkan gaya ini akan nampak dari perilakunya yang berorientasi rendah, baik terhadap orang maupun terhadap tugas. Pemimpin bergaya pelari tidak bersedia terlibat bersedia dalam tugas dan pasif. 

b.      Autocrat (otokrat)
Pemimpin yang menerapkan gaya ini akan nampak dari perilakunya yang berorientasi rendah terhadap orang dan berotientasi tinggi terhadap tugas. Pemimpin bergaya otokrat tidak mempunyai kepercayan kepada orang lain, tidak menyenangkan dan hanya tertarik pada pekerjaan yang segera selesai. 

c.       Missionary (penganjur)
Pemimpin yang menerapkan gaya ini akan nampak dari perilakunya yang berorientasi tinggi terhadap orang dan berotientasi rendah terhadap tugas. Pemimpin bergaya penganjur merupakan tipe “do-gooder” yang menilai keserasian dalam dirinya sendiri. 

d.      Compromiser (kompromis)
Pemimpin yang menerapkan gaya ini akan nampak dari perilakunya yang berorientasi tinggi terhadap orang maupun terhadap tugas dalam situasi yang memaksa hanya memperhatikan pada seseorang atau tidak. Pemimpin bergaya kompromis adalah pembuat keputusan yang buruk, bayak tekanan yang mempengaruhi. Salah satu teori yang menekankan suatu perubahan dan yang paling komprehensif berkaitan dengan kepemimpinan adalah teori kepemimpinan transformasional dan transaksional.

c.       Setelah melihat penjelasan mengenai titik ekstrim style leadership/gaya kepemimpinan diatas maka, titik yang ekstrim yang paling efektif menurut saya adalah kelompok Gaya Efektif yaitu terletak pada gaya kepemimpinan Executive (eksekutif). Dimana Pemimpin yang menerapkan gaya ini akan nampak dari perilakunya yang berorientasi tinggi terhadap orang maupun terhadap tugas. Pemimpin bergaya eksekutif merupakan seorang pendorong yang baik, menetapkan ukuran baku yang tinggi, menghargai perbedaan-perbadaan individu para bawahannya, serta memanfaatkan tim dalam bekerja.
Alasan saya, karena gaya kepemimpinan eksekutif ini berorientasi tinggi terhadap orang maupun terhadap tugas dan menghargai perbedaan-perbedaan individu para bawahannya, serta memanfaatkan tim dalam bekerja. 


6.      6. Bagaimanapun wujud akhir dari seorang leader, harus mengambil keputusan dengan bijaksana / kebijakan publik, dalam menjalankan roda pembangunan:
Tugas:
a.       Jelaskan singkat makna konsep tersebut di atas !
b.      Sifat keputusan yang bagaimanakah yang memenuhi keputusan yang bijaksana / kebijakan publik, jelaskan singkat !
Jawaban:
a.       Makna konsep diatas adalah setiap seorang Leader diharuskan mengambil keputusan dengan bijaksana, karena keputusan yang diambil akan berdampak pada masyarakat luas. Jika tidak bijaksana dalam menimbang dan mengambil sebuah keputusan maka akan timbul keputusan yang tidak disukai oleh masyarakat/public, sehingga jika tidak disukai oleh masyarakat/ public maka roda pembangunan yang akan dan yang sedang dijalankan akan mengalami kesulitan dan hambatan tanpa dukungan masyarakat/ public sehingga tujuan pembangunan tidak tercapai.


b.      Sifat keputusan yang bijaksana:
-       Berkaitan langsung dengan sasaran dan tujuan
-       Rasional/ logis dalam art menuntut pendekatan ilmiah
-       Mudah dan dapat dilaksanakan (feasible, executable)
-       Dapat di fahami dan diteriam semua pihak (acceptable)
-       Menggabungkan pendekatan teori,kemampuan berpikir dan pengalaman.
-  Tepat waktu dalam arti jangan mengambil keputusan kalau memang belum perlu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar